Situs Pro-Aktivis AS Kena Serangan Peretas
Sebuah situs yang berbasis di Amerika yang membantu para aktivis di seluruh dunia agar mendukung perjuangan mereka mengatakan telah menjadi sasaran serangan peretas yang berbasis di Tiongkok. Serangan itu muncul beberapa hari setelah situs tersebut memasang sebuah petisi yang menyerukan pembebasan seorang seniman Tionghoa yang ditangkap polisi awal bulan ini.
Stephanie Ho | Beijing Rabu, 20 April 2011
Situs Change.org saat memuat petisi bagi pembebasan seniman Tiongkok, Ai Weiwei. Situs ini diserang peretas tak lama setelah petisi ini muncul online.
Situs change.org adalah sebuah platform yang memungkinkan siapapun, di manapun, melancarkan kampanye aksi sosial online. Satu kampanye sukses baru-baru ini di Afrika Selatan mendesak pemerintah untuk mengutuk perkosaan terhadap lesbian. Lebih dari 100.000 orang menandatangani petisi tersebut
Pekan lalu, beberapa museum seni terkemuka di dunia memasang petisi di situs Change.org dan menyerukan dibebaskannya artis terkenal Tionghoa, Ai Weiwei, yang ditangkap polisi awal bulan ini. Petisi Ai Weiwei tersebut dengan cepat memperoleh lebih dari 90.000 tanda tangan.
Pendiri situs tersebut, Ben Rattray, mengatakan tidak lama kemudian Change.org mendapat masalah, khususnya dari serangan penolakan layanan yang membuat situs itu kewalahan dan tutup sementara.
"Serangan penolakan layanan adalah serangan terkoordinasi oleh para peretas untuk menggunakan banyak server dan alamat-alamat IP yang berbeda, di wilayah geografis tertentu, untuk membuat beberapa permintaan, seringkali ratusan ribu permintaan, dalam jangka waktu sebentar, untuk menghancurkan situs lain. Kita tahu serangan ini berasal dari Tiongkok karena semua alamat IP yang digunakan untuk melancarkan serangan itu, berasal dari Tiongkok," jelas Rattray.
Ia mengatakan, di masa lalu, pemerintah dan perorangan tidak senang dengan kampanye yang dilakukan oleh situsnya, tapi ini pertama kalinya situs tersebut diserang semacam ini. Ia khawatir para peretas di Tiongkok dapat mengganggu layanan bagi para aktivis di seluruh dunia yang ingin mengelola kampanye mereka secara online.
Rattray mengatakan perusahaannya telah berkomunikasi dengan pihak berwenang Amerika tentang masalah terbaru itu, tetapi belum pernah berkomunikasi langsung dengan pemerintah Tiongkok. Pada saat yang sama, ia mendengar berbagai komentar Beijing tentang kasus Ai yang menuduh masyarakat internasional campur tangan dalam urusan dalam negeri Tiongkok.
Ai adalah seniman Tionghoa terkenal yang menghilang sejak ditangkap polisi di Beijing, awal bulan ini, ketika ia hendak naik pesawat menuju Hong Kong. Pihak berwenang Tiongkok tidak pernah memberi tahu secara resmi kepada keluarga Ai tentang penahanannya atau dakwaan yang dihadapinya.
Para pejabat Tiongkok mengatakan Ai sedang diselidiki atas dugaan kejahatan ekonomi, tetapi tidak merinci lebih lanjut. Kementerian Luar Negeri Tiongkok tidak berkomentar terhadap masalah serangan peretas terbaru itu
Stephanie Ho | Beijing Rabu, 20 April 2011
Situs Change.org saat memuat petisi bagi pembebasan seniman Tiongkok, Ai Weiwei. Situs ini diserang peretas tak lama setelah petisi ini muncul online.
Situs change.org adalah sebuah platform yang memungkinkan siapapun, di manapun, melancarkan kampanye aksi sosial online. Satu kampanye sukses baru-baru ini di Afrika Selatan mendesak pemerintah untuk mengutuk perkosaan terhadap lesbian. Lebih dari 100.000 orang menandatangani petisi tersebut
Pekan lalu, beberapa museum seni terkemuka di dunia memasang petisi di situs Change.org dan menyerukan dibebaskannya artis terkenal Tionghoa, Ai Weiwei, yang ditangkap polisi awal bulan ini. Petisi Ai Weiwei tersebut dengan cepat memperoleh lebih dari 90.000 tanda tangan.
Pendiri situs tersebut, Ben Rattray, mengatakan tidak lama kemudian Change.org mendapat masalah, khususnya dari serangan penolakan layanan yang membuat situs itu kewalahan dan tutup sementara.
"Serangan penolakan layanan adalah serangan terkoordinasi oleh para peretas untuk menggunakan banyak server dan alamat-alamat IP yang berbeda, di wilayah geografis tertentu, untuk membuat beberapa permintaan, seringkali ratusan ribu permintaan, dalam jangka waktu sebentar, untuk menghancurkan situs lain. Kita tahu serangan ini berasal dari Tiongkok karena semua alamat IP yang digunakan untuk melancarkan serangan itu, berasal dari Tiongkok," jelas Rattray.
Ia mengatakan, di masa lalu, pemerintah dan perorangan tidak senang dengan kampanye yang dilakukan oleh situsnya, tapi ini pertama kalinya situs tersebut diserang semacam ini. Ia khawatir para peretas di Tiongkok dapat mengganggu layanan bagi para aktivis di seluruh dunia yang ingin mengelola kampanye mereka secara online.
Rattray mengatakan perusahaannya telah berkomunikasi dengan pihak berwenang Amerika tentang masalah terbaru itu, tetapi belum pernah berkomunikasi langsung dengan pemerintah Tiongkok. Pada saat yang sama, ia mendengar berbagai komentar Beijing tentang kasus Ai yang menuduh masyarakat internasional campur tangan dalam urusan dalam negeri Tiongkok.
Ai adalah seniman Tionghoa terkenal yang menghilang sejak ditangkap polisi di Beijing, awal bulan ini, ketika ia hendak naik pesawat menuju Hong Kong. Pihak berwenang Tiongkok tidak pernah memberi tahu secara resmi kepada keluarga Ai tentang penahanannya atau dakwaan yang dihadapinya.
Para pejabat Tiongkok mengatakan Ai sedang diselidiki atas dugaan kejahatan ekonomi, tetapi tidak merinci lebih lanjut. Kementerian Luar Negeri Tiongkok tidak berkomentar terhadap masalah serangan peretas terbaru itu
0 komentar: